Prak 04 - Rangkuman Materi Design Thinking

A. Tujuan
1. Mahasiswa mampu mempersiapkan diri dalam menghadapi Tugas Akhir.2. Mahasiswa dapat menyelesaikan tugas akhir menggunakan prinsip desain thinking.
1.  People centered : dalam metode ini, perlu ditekankan bahwa setiap tindakan yang dilakukan berpusat pad apa yang diinginkan dan dibutuhkan oleh user
2.  Highly creative : dalam menggunakan metode ini, dapat digunakan kreativitas sebebasnya, tidak perlu aturan yang terlalu kaku dan baku
3.  Hands on : proses desain memerlukan percobaan langsung oleh tim desain, bukan hanya pembuatan teori atau sebuah gambaran di kertas
4.   Iterative : proses desain merupakan sebuah proses dengan tahapan-tahapan yang dilakukan berulang-ulang untuk melakukan improvisasi dan menghasilkan sebuah produk atau aplikasi yang baik
Proses dengan metode design thinking akan menghasilkan produk yang tidak hanya dapat dijual atau menggunakan teknologi yang paling canggih. Metode ini menggabungkan kebutuhan user atau pengguna, dengan kemampuan teknologi yang sesuai, dan tetap membuat sesuatu yang dapat berhasil sebagai sebuah bisnis.
Dalam membuat sebuah produk atau aplikasi dengan metode design thinking, maka akan dilakukan beberapa tahapan berikut secara berulang sebanyak yg dibutuhkan untuk menghasilkan produk yang sesuai:


B. Dasar Teori
Untuk membuat desain sebuah solusi terutama yang dalam  bentuk sebuah produk atau aplikasi tentunya dibutuhkan metode yang akan menjadi arahan dalam proses pembuatan dan perancangan. Namun, dengan seiringnya pekembangan jaman, esensi dari proses desain semakin berubah dan berevolusi. Desain bukan hanya sekedar membuat sebuah produk atau aplikasi yang akan laku di pasaran, memiliki bentuk yang indah dan menarik, atau mudah untuk dibuat. Desain sekarang ini adalah mengenai, menciptakan sesuatu yang diinginkan dan dibutuhkan oleh pengguna atau orang-orang.
Design Thinking adalah salah satu metode baru dalam melakukan proses desain. Design Thinking merupakan metode penyelesaian masalah yang berfokus pada pengguna atau user. Design Thinking sendiri dipopulerkan oleh David Kelley dan Tim Brown pendiri IDEO – sebuah konsultan desain  yang berlatar belakang desain produk berbasis inovasi.
Design thinking memiliki beberapa elemen penting yaitu :

http://sis.binus.ac.id/files/2017/12/1.png

Proses dengan metode design thinking akan menghasilkan produk yang tidak hanya dapat dijual atau menggunakan teknologi yang paling canggih. Metode ini menggabungkan kebutuhan user atau pengguna, dengan kemampuan teknologi yang sesuai, dan tetap membuat sesuatu yang dapat berhasil sebagai sebuah bisnis.
Dalam membuat sebuah produk atau aplikasi dengan metode design thinking, maka akan dilakukan beberapa tahapan berikut secara berulang sebanyak yg dibutuhkan untuk menghasilkan produk yang sesuai. Berikut adalah tahap-tahap Design Thinking:



1.      EmpathiseTahap pertama dari proses Design Thinking adalah untuk mendapatkan pemahaman empatik dari masalah yang akan dipecahkan. Melibatkan konsultan ahli untuk mencari tahu lebih banyak tentang area yang menjadi perhatian melalui pengamatan, keterlibatan dan empati dengan orang-orang untuk memahami pengalaman dan motivasi mereka, serta membenamkan diri dalam lingkungan fisik untuk memiliki pemahaman pribadi yang lebih mendalam tentang masalah yang terlibat.
2.      DefineMendefinisikan dari kumpulan informasi yang telah dibuat dan kumpulan informasi lainnya saat tahap Empathize. Kita akan menganalisis pengamatan dan mensintesis mereka untuk menentukan masalah inti yang identifikasi. pendefinisian masalah harus sebagai pernyataan masalah dengan topik yang berpusat pada manusia.
3.      IdeateDengan latar belakang masalah yang telah teridentifikasi kita dapat mulai ‘berpikir di luar kotak’ untuk mengidentifikasi solusi baru untuk pernyataan masalah yang ada, dan kita dapat mulai mencari cara alternatif untuk melihat masalah.
4.      PrototypeIni adalah fase eksperimental, dimana tujuannya adalah untuk mengidentifikasi solusi terbaik untuk setiap masalah yang diidentifikasi selama tiga tahap pertama. Solusi tersebut diimplementasikan dalam prototype dan, satu-per-satu, mereka diselidiki dan diterima, diperbaiki dan ditinjau ulang, atau ditolak atas dasar pengalaman pengguna. Pada akhir tahap ini, tim desain akan memiliki gagasan yang lebih baik tentang kendala yang melekat dalam produk, masalah yang ada, dan memiliki perspektif yang lebih baik / lebih banyak informasi tentang bagaimana pengguna nyata akan berperilaku, berpikir, dan merasa ketika berinteraksi dengan produk akhir.
5.      TestIni adalah tahap akhir dari 5 tahap-model, tetapi dalam proses berulang, hasil yang dihasilkan selama fase pengujian sering digunakan untuk mendefinisikan kembali satu atau lebih masalah dan menginformasikan pemahaman pengguna, kondisi penggunaan, bagaimana orang berpikir, berperilaku, merasakan, dan berempati.

C. KesimpulanPraktikum hari ini adalah mengenai persiapan diri untuk menghadapi TA. Dosen saya memberikan arahan tentang bagaimana cara berfikir dalam pengerjaan TA dan beliau kemudian menjelaskan tentang Prinsip Design Thinking tersebut.

D. Referensi
  • Ali, Sashkia Dwi, 2017, “DESAIN THINKING", [online] diakses tanggal 19 September 2018, https://sis.binus.ac.id/2017/12/18/design-thinking-2/

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Prak 10 - Finishing Story Board

Prak 11 - Membuat Story Board Animatic