Prak 09 - Membuat Storyboard

A. Tujuan
Membuat story board untuk project animasi branding komunitas Animasi

B. Dasar Teori

Apa itu story board ?

Storyboard adalah visualisasi ide dari aplikasi yang akan dibangun, sehingga dapat memberikan gambaran dari aplikasi yang akan dihasilkan. Storyboard dapat dikatakan juga visual script yang akan dijadikan outline dari sebuah proyek, ditampilkan shot by shot yang biasa disebut dengan istilah scene. Storyboard sekarang lebih banyak digunakan untuk membuat kerangka pembuatan website dan proyek media interaktif lainnya seperti iklan, film pendek, games, media pembelajaran interaktif ketika dalam tahap perancangan /desain.

Apakah story board itu penting dalam proses pembuatan film atau karya animasi?

Penting. Karena banyak keuntungan yang dapat diperoleh dengan menggunakan storyboard. Salah satu keuntungan menggunakan Storyboard adalah dapat membuat pengguna untuk mengalami perubahan dalam alur cerita untuk memicu reaksi atau ketertarikan yang lebih dalam. Kilas balik, secara cepat menjadi hasil dari pengaturan Storyboard secara kronologis untuk membangun rasa penasaran dan ketertarikan. 
Beberapa alasan mengapa menggunakan Storyboard:
1. Storyboard harus dibuat sebelum tim membuat animasi.
2. Storyboard digunakan untuk mengingatkan animator.
3. Storyboard dibuat untuk memudahkan membaca cerit

Perbedaan antara story board dengan story line?

Storyboard adalah naskah yang dituangkan dalam bentuk gambar nyata. Storyboard merupakan serangkaian sketsa (gambar kartun) dibuat persegi panjang yang menggambarkan suatu urutan (alur cerita) elemen-elemen yang diusulkan untuk aplikasi Multimedia.
Sedangkan, Storyline adalah sebuah naskah cerita dalam bentuk teks. Merancang naskah merupakan spesifikasi lengkap dari teks dan narasi dalam aplikasi multimedia. Dalam merancang naskah, analis menetapkan dialog dan urutan elemen-elemen secara rinci

Tahapan yang dilakukan dalam pembuatan story board :

1) Sebelum membuat Storyboard, disarankan untuk membuat cakupan Storyboard terlebih dahulu dalam bentuk rincian naskah
2) kemudian naskah dituangkan detail grafik dan visual untuk mempertegas dan memperjelas tema.
3) Disertakan pula penjelasan berupa unsur-unsur sinematografi (jika storybard film/animasi) seperti audio, efek, transisi dan kamera.
Batasan produksi terakhir akan dijelaskan supaya sesuai dengan jenis produksi yang ditentukan, misalnya Storyboard akan digunakan untuk film, iklan, kartun ataupun video lain.

Contoh Storyboard Aplikasi :





Contoh StoryBoard Animasi / Cerita :


C.Alat
Alat tulis

D. Bahan
Kertas A3


E. Tugas Praktikum
Membuat storyboard

F. Hasil Praktikum





G. Kesimpulan
Pada pembuatan storyboard ini kami terlebih dahulu berdiskusi cerita apa yang akan kita sampaikan pada storyboard tersebut. Lalu kami memutuskan untuk membuat sesuatu cerita seperti pada gambar diatas. Apakah presepsi anda tentang storyboard yang sudah kami buat diatas? Nah, akan kami jelaskan bagaimana alur cerita pada storyboard kami.

Awalnya ada seorang mahasiswa MMB yang hobby menggambar. Lalu dia menonton sebuah film kartun animasi pada layar televise, dia penasaran bagaimana bisa menggerakkan suatu gambar seperti pada televise tersebut. Lalu kami memberikan solusi kepada mahasiswa MMB yang mempunyai bakat dan minat menggambar dan ingin membuat suatu animasi yaitu dengan mengikuti program komunitas Hima MMB yaitu komunitas “Animasi”. Setelah itu kami menggambarkan tentang apa sih  animasi itu.

H. Referensi

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Prak 10 - Finishing Story Board

Prak 04 - Rangkuman Materi Design Thinking

Prak 11 - Membuat Story Board Animatic